Walaupun Pak Muliyono tinggal di luar kota Jakarta, ada sistem penitipan gerobaknya yang cukup aman di pusat kota.
Hello pak, apa bapak tinggal dekat sini?
Tidak, Sebenernya saya tinggal di kontrakan di daerah Bogor. Saya tadinya di Setiabudi, tapi pindah kesini beberapa tahun lalu.
Bogor jauh kan, dari sini?
Ya memang jauh. Tiap pagi saya naik kereta ke Tebet, lalu mengendarai motor saya kesini. Memakan banyak waktu memang, tapi harga sewa di Bogor lebih murah. Daerah Karet/Setiabudi sekarang jadi lebih mahal, saya tidak sanggup kalau untuk kos dengan harga segitu.
Di kereta tidak bisa bawa gerobak kan? Dimana bapak simpan gerobaknya?
Saya simpan di daerah parkir belakang sini. Saya buat kesepakatan dengan Satpam, untuk mereka jaga gerobak saya tetap aman. Timbal baliknya, mereka bisa dapat minum dan rokok dari saya. Biasanya jam 1 pagi saya sudah pulang, karena sudah tidak banyak orang juga disini.
Lama juga ya jam jualannya, pak. Kapan bapak biasanya beli stock untuk jualan?
Saya beli persedian jualan saya setiap hari, sekalian perjalanan menuju tempat jualan. Saya berhenti di Pasar rumput untuk beli kebutuhannya. Walaupun pasarnya sudah tutup, tapi masih banyak pedangang kecil daerah sana, yang menawarkan barang dengan harga yang pantas.
Kenapa pilih tempat ini untuk jualan, pak?
Ini jalanan yang sibuk dengan banyak orang yang berlalu lalang. Karyawan-karyawan kantor disekitar sini, parkir motor disini,dan banyak ojek online yang mangkal disini. Pas hujan orang-orang juga berteduh disini, dan mereka selalu pesan minuman panas, begitu juga saat hari yang terik, mereka butuh minuman dingin sebelum melanjutkan perjalanan. Kalau sedang ramai, sehari saya bisa dapat 300.000 ribu.
Terima Kasih, Pak
Comments